Pertanyaan yang terlintas di kepalaku "Apakah saya bisa menjadi Gubernur Bank Indonesia ?" sampe-sampe aku galau mikirinnya. Pertanyaan yang mungkin terlihat kasar bagiku yang hanya seorang siswa bercelana abu-abu agak kotor yang hanya memiliki situs gratisan ini. Dan jika aku berhasil menjadi Gubernur BI mungkin aku akan menjadi orang Cirebon pertama yang menjadi Gubernur Bank Indonesia (sambil ngebayang ). Oke, saya simpan dulu pertanyaan itu. Karena untuk menjadi seorang Gubernur BI Tidaklah Gampang bagi seorang anak kampung ( tapi ngga kampungan loh ) seperti saya yang karena berlatar belakang dari keluarga yang biasa saja. Jika saya bisa menjadi Gubernur BI dengan latar belakang saya, saya akan memperbaiki lagi sistemnya (walaupun saya juga bingung bagaimana caranya).
Dari Pertanyaan pertama, pasti ada jawabannya antara "Insya Allah bisa" atau "Tidak Bisa", dan bagaimana jika memang aku benar-benar menjadi seorang Gubernur BI *ciiiiieeee*. Aku juga tau tugas utama Bank Indonesia itu untuk mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah (barusan liat LKS ekonomi ) tugas itu sangat berat sekali bagi banyak orang pun, karena tidak mudah menstabilkan nilai rupiah karena di Indonesia ini banyak sekali kegiatan kegiatan ekonomi yang dapat merubah nilai rupiah.
Nah, Pertanyaan Kedua saya "Bagaimana jika saya menjadi Gubernur Bank Indonesia?" pertanyaan kedua rupanya lebih imajinatif sekali karena peluang nya antara sepersepuluhjuta sekian saya bisa menjadi seorang Gubernur. Tapi saya akan jawab pertanyaan ini. Jika saya berhasil menjadi itu saya akan menjadi seorang bapak rumah tangga yang baik saja, dan aku juga ingin jika kasus-kasus terhadap BI tuh terselesaikan. Apalagi dalam kasus BLBI yang berkepanjangan, dan juga kasus korupsi para anggota dan atasannya. (mereka tuh galau kalo liat duit segitu banyaknya ).
Dan dengan perkembangan teknologi yang sangat pesat khususnya dalam komputer, maka sebaiknya dalam penggunaan pekerja manusia lebih baik menggunakan pekerja komputer saja, mereka tidak galau ko kalo liat uang segitu banyaknya.
Nah, Pertanyaan Kedua saya "Bagaimana jika saya menjadi Gubernur Bank Indonesia?" pertanyaan kedua rupanya lebih imajinatif sekali karena peluang nya antara sepersepuluhjuta sekian saya bisa menjadi seorang Gubernur. Tapi saya akan jawab pertanyaan ini. Jika saya berhasil menjadi itu saya akan menjadi seorang bapak rumah tangga yang baik saja, dan aku juga ingin jika kasus-kasus terhadap BI tuh terselesaikan. Apalagi dalam kasus BLBI yang berkepanjangan, dan juga kasus korupsi para anggota dan atasannya. (mereka tuh galau kalo liat duit segitu banyaknya ).
Dan dengan perkembangan teknologi yang sangat pesat khususnya dalam komputer, maka sebaiknya dalam penggunaan pekerja manusia lebih baik menggunakan pekerja komputer saja, mereka tidak galau ko kalo liat uang segitu banyaknya.
Banyak dari mereka yang memang tak sadar telah melakukan korupsi, walaupun itu sekecil Rp.10.000 (kalo segini memalukan). Jadi, masyarakat pun tidak percaya kepada pemerintahan karena hal ini entah tidak percaya dalam urusam mengatur keungan atau lainnya. Sebagai upaya membangun kepercayaan masyarakat Indonesia terhadap sistem keuangan dan perekonomian Indonesia, Bank Indonesia telah menempuh langkah restrukturisasi perbankan yang komprehensif. Langkah ini mutlak diperlukan guna memfungsikan kembali perbankan sebagai lembaga perantara yang akan mendorong pertumbuhan ekonomi, disamping sekaligus meningkatkan efektivitas pelaksanaan kebijakan moneter.
Jadi dalam artikel ini saya tidak bisa memberikan amanat kepada para pembaca (karena memang saya tidak tahu amanat nya ada atau ngga )