CERPEN: Bagian Darimu

Cerpen chapter2 dari kaka kelas saya lagi yang saya ambil dari flashdisknya. Buat sharing2 aja !

“Bagian Darimu”

Seribu mata menatap kepadaku, dengan keheranan

“Maaf Bagas hari ini detik ini kita tak punya hubungan apa-apa lagi!!!!”

“Apa maksudmu?”

“kita putus….”

“kamu tak bisa melakukan hal ini setelah apa yang telah aku perbuat padamu”

“Maaf, Bagas aku telah menemukan cinta lain selain kamu.” Cetus Yuni

Degggggg, Deggggg, Degggg

Tubuhku seketika lemas tak berdaya setelah mendengar penuturan Yuni.

“Siapa?” jawabku dengan nada yang lemas

“Kamu tak perlu tau!!!”

Yuni lari pergi meninggalkanku dengan semua ketidakpercayaan yang dia torehkan padaku.

Aku pulang dengan hati yang hancur, jiwa yang terpuruk, tak bisa mempercayai apa yang telah Yuni katakan padaku….

“Besok aku harus menemui Yuni untuk meminta penjelasan padanya.”

Rumah Yuni, Pk. 08.00

“Assalamu’alaikum…” Sahutku

“Waalikum’sallam” seseorang menjawab dari balik pintu

Yuni muncul dengan muka yang pucat

“Mau apa lagi kamu kemari, apa kurang jelas apa yang telah aku katakan padamu kemarin” Gertak Yuni padaku

“Aku hanya menginginkan sebuah penjelasan”

“Penjelasannya aku sudah tak suka lagi denganmu, aku tak cinta lagi, dan aku telah menemukan cinta yang baru, Jelass”

Brakkk, Yuni membanting pintu….

Tak percaya, sungguh aku tak percaya dengan apa yang terjadi hari ini dan apa yang terjadi kemarin….

Tiga tahun kami menjalani hubungan, akhirnya kandas juga! Tak pernah terfikirkan sebelumnya olehku, sekarang semua itu tinggal kenangan. Yuni seorang wanita dengan penuh kelebihan akhirnya memutuskan dengan keputusan yang sangat menyakitkan hati.

Hari-hari kujalani dengan penuh kerisauan terus memikirkan satu hal, memikirkan satu nama, Yuni nama itulah yang selalu terngiang dalam benakku seolah melekat dalam fikiran dan tidak bisa dilepaskan lagi.

“Aku yakin bukan hanya itu yang membuat yuni bersikap seperti itu! Pasti ada hal lain!!” Gumamku

Aku terus mencari kebenaran tentang yuni, menanyakan pada teman-temannya, menyakan kepada semua orang yang dekat dengannya! Namun selama aku mencari kebenaran aku tak pernah menemukan titik terang dari masalah ini.

Sampai suatu saat…

“Yuni, masuk Rumah sakit???” tuturku dengan perasaan yang galau

“ia, Bagas sebaiknya kamu langsung menuju rumah sakit”

Tanpa buang-buang waktu aku langsung menuju Rumah sakit.

“Sebenarnya, ada apa pak???” tanyaku pada Ayah Yuni…

“Yuni sudah lama mempunyai penyakit hepatitis, semakin lama penyakitnya semakin parah”

“Truss, apa Yuni bisa disembuhkan??”

“kata dokter Yuni membutuhkan donor hati untuk mengobati penyakitnya, tapi sampai saat ini pihak Rumah sakit belum menumukannya, dan waktu YUni hanya tinggal dua Hari lagi!!!”

“Bagas, Yuni menitipkan sebuah surat untukmu!” tutur Ayah yuni sambil menyerahkan surat padaku

Dear Bagas

Sebersit pancaran cahaya menerobos relung-relung kegelapan dalam hatiku yang telah rapuh ini, apa kau tahu Bagas kaulah cahaya itu, kamu membuatku mengerti akan arti sebuah kehidupan. Tanpamu mungkin ajalku telah menjemputku pada masa yang lalu, kamulah yang memberiku sebuah semangat untuk hidup, kamulah yang membantuku mengumpulkan semua nyawaku yang telah hilang entah kemana.

Masalah yang kemarin maafkan aku, aku membohongimu, aku takkan pernah menduakanmu karena aku sangat menyayangimu, kemarin aku berbuat seperti itu karena ku rasa ajalku sebentar lagi menjemput dan aku tak mau kamu merasa terlalu kehilangan diriku.

Your Love

Terharu aku membaca surat dari Yuni, tak terasa air mataku terjatuh iba dengan apa yang menimpa Yuni selama ini. Aku harus berbuat sesuatu untuk Yuni! Donor, aku harus mendonorkan hatiku untuk Yuni biarpun harus mati yang penting Yuni dapat merasakan kehidupan dunia ini lebih lama dariku.

“Saya akan mendonorkan hati saya untuk Yuni” cetus ku pada dokter

“Apa kamu bercanda, nyawamu bisa terancam”

“tak perduli, walaupun aku harus mati”

“Apa kamu yakin”

“Apa kerut wajahku tidak terlihat meyakinkan”

“Baiklah, kalau kamu memaksa”

2 Bulan berlalu

“Bagas mana??” Tanya Yuni kepada temannya

Semua orang diam, tak ada seorangpun yang menjawab pertanyaan yuni! Lalu seorang laki-laki menyerahkan sepucuk surat kepada Yuni

Dear Yuni

Aku menulis surat ini satu jam sebelum aku menjalani operasi untuki mendonorkan hatiku untukmu, mungkin sekarang aku tak bisa melihatmu tersenyum menghirup udara kehidupan, tapi aku dapat merasakannya, karena hatiku ada pada dirimu sekarang!!!

Walaupun sekarang aku ada di alam lain, percayalah aku akan selalu bersamamu, karena sekarang aku adalah BAGIAN DARIMU.

Yuni menangis setelah membaca surat dari Bagas.

“Antarkan aku, ke makam Bagas sekarang” seru Yuni dengan terisak

Teman-temannya mengantarkan Yuni ke makam Bagas.

“Aku tak pernah percaya, ternyata akan ada hari seperti ini dalam hidupku, hari dimana aku mencucurkan air mata di atas makam orang yang aku cintai…..

The end

Story by: Wahyu Rusnanto

0 komentar

Posting Komentar